Kita semua pasti punya
sahabat. Saat masih anak-anak kemudian beranjak remaja, persahabatan
adalah hal yang paling indah. Sahabat menjadi tempat curhat, belajar
bersama atau jadi teman menjalani hobby atau kegiatan yang kebetulan
sama.
Bersama sahabat dunia terasa indah, masalahpun terasa mudah. Saling
berbagi dalam suka dan duka. Sahabat yang menyeka air mata dipipi kita
saat kita dirundung sedih. Sahabat pula yang mengulurkan bantuan,
membantu kita berdiri kembali disaat kita jatuh dalam masalah. Banyak
sebuah persahabatan bisa berlanjut sampai kemudian mereka berkeluarga
dan hingga usia senja.
Persahabatan bisa membawa kita kepada kebaikan namun tidak jarang
persahabatan juga membawa kita kepada jalan yang sesat yang akhirnya
menjerumuskan kita kepada kehancuran dan penyesalan dikemudian hari.
Dalam Islam telah ajarkan kepada umat agar berhati-hati dalam memilih
sahabat dan teman. Sayidina Ali Radiallahu’anha berkata,
“Kalau kalian ingin melihat kepribadian seseorang, lihatlah bagaimana teman-temannya.”
Bahkan Rasulullah juga mengingatkan,
“Seseorang itu dipengaruhi oleh agama teman-temannya. Oleh sebab itu, berhati-hatilah dengan siapa kita bergaul.”
Al-Imam Ali Zainal Abidin bin Hussein bin Ali bin Abi Thalib telah
berkata kepada putranya agar berhati-hati dan jangan berteman kepada
lima kelompok yaitu
- Pertama, berhati-hatilah dan jangan bergaul dengan
orang yang berkata dusta. Dia bagaikan bayangan yang mendekatkan
engkau dari sesuatu yang jauh dan menjauhkan engkau dari hal yang
dekat.
- Kedua, berhati-hatilah dan jangan bergaul dengan orang
yang fasik, sebab dia akan menjualmu seharga butiran atau lebih
rendah dari itu.
- Ketiga, berhati-hatilah engkau dan jangan bergaul dengan
orang kikir, sebab dia akan menjauhkanmu dari hartanya ketika engkau
memerlukannya.
- Keempat, berhati-hatilah engkau dan jangan bergaul dengan
orang yang dungu, sebab dia ingin mendapat manfaat darimu, tetapi
mencelakakanmu.
- Kelima, berhati-hatilah dan jangan bergaul dengan orang
yang tidak memperhatikan kerabatnya, sebab aku mendapatkannya sebagai
orang yang dilaknat Alquran dalam tiga tempat (ayat).
Manusia adalah makhuk sosial, karena itu adalah fitrahnya seorang
manusia akan mencari teman dan sahabat, menjalani kehidupan bersama
orang-orang yang disayangi dan dicintainya, tetapi sebaik-baiknya
persahabatan maka hendaknya pilihlah sahabat yang bisa saling
mengingatkan dan saling menasehati dalam kebaikan Memilih sahabat bukan
berarti membatasi diri dalam pergaulan kemudian menjadi pribadi yang
terasing dan sombong, memilih sahabat bukan karena penampilan luarnya
tetapi pilihlah teman dan sahabat yang mempunyai hati yang tulus dan
jujur.
Pilihlah sahabat karena keimanannya, karena sifat-sifatnya yang baik
dan pilihlah sahabat tidak mengajak kepada hal-hal yang buruk.
Pilihlah sahabat yang mau mengingatkan disaat kita melakukan hal yang
salah dan mendorong disaat kita melakukan hal baik yang bermanfaat.
Pilihlah sahabat yang mengajakmu untuk menghargai waktu, menghormati
orang tua dan menyayangi keluarga.
Jika saat ini hati bimbang untuk memulai, memilih antara sahabat yang
membawa kepada jalan yang baik atau sahabat yang terasa menyesatkan
langkah. Maka yakinlah, bahwa semakin berilmu maka semakin banyak
cobaannya, semakin kita menuju kepada hal-hal yang baik maka semakin
berat jalan yang akan kita lalui.
Pandai-pandailah memilih sahabat, agar dia tidak hanya menjadi sahabat
sejati di dunia tetapi juga menjadi sahabat di akhirat kelak
Semoga Allah SWT menunjukkan jalan yang benar dan selalu memberi Hidayah di hati kita semua. Amiin.
Wallahua’lam Bishowab